METODE MIND MAPPING DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULISKAN KEMBALI ISI TEKS NARASI
Bidang Kajian : Pendidikan Bahasa Jawa
Jenis Artikel : Hasil Penelitian
METODE MIND MAPPING DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULISKAN KEMBALI ISI TEKS NARASI
Eryantari Faradilla Justie, S.Pd
Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 1 Tuban
K-13 Bahasa Jawa menyatakan bahwa salah satu ketrampilan menulis yang harus dikuasai oleh siswa adalah menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang. Hal tersebut dinyatakan dalam Kompetensi Dasar (KD) mengapresiasi teks fiksi (wayang/cerkak/ folklor/topèng ḍhâlâng) sesuai konteks secara lisan dan tulis. Sumber data penelitian ini, adalah siswa kelas VII-C SMPN 1 Tuban. Siswa kelas tersebut memiliki kemampuan yang kurang dalam menulis, khususnya menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang. Pembelajaran menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang yang dilaksanakan dan dievaluasi, hasilnya belum memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa mengenai menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang. Dari 32 siswa, hanya 11 siswa atau 34% siswa yang nilainya di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yaitu nilai 75. Siswa yang lain jumlahnya 21 siswa atau 66% nilainya di bawah 75.
Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian ini ada
2, yaitu: (1) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang dengan menggunakan metode mind mapping siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Tuban? (2) Bagaimakah peningkatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menulis teks narasi cerita wayang dengan menggunakan metode mind mapping siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Tuban?
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah: (1) Mengetahui peningkatan keterampilan menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang dengan menggunakan metode mind mapping siswa kelas VII-C SMP Negeri 1
Tuban. (2) Mengetahui peningkatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang dengan menggunakan metode mind mapping siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Tuban.
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah. Bagi siswa, bisa menambah kemauan siswa dan menambah kemampuan siswa khususnya dalam menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang. Bagi guru, bisa memperbaiki dan meningkatkan aktivitas serta kreativitas guru dalam pembelajaran menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang dan bisa menggunakan metode, teknik dan media yang cocok dengan materi pembelajaran serta meningkatkan profesionalisme guru. Bagi sekolah, bisa memberikan sumbangan yang bagus, berupa proses pembelajaran yang lebih baik dalam hal menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang khususnya dan pembelajaran Bahasa Jawa pada umumnya, dan meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah.
Kajian pustaka menjelaskan penelitian yang sejalan dan teori serta konsep yang berhubungan dengan rumusan masalah, yaitu mind mapping, keterampilan menulis, kalimat, teks narasi, dan media gambar.
Penelitian ini menerapkan metode mind mapping, yaitu suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kiri secara simultan. Penelitian ini merupakan PTK sehingga menggunakan siklus. Penelitian ini terbagi menjadi tiga siklus, tiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Tiap pertemuan ada 4 tahapan yang harus dilaksanakan, merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu tes dan observasi. Instrumen yang digunakan yaitu perangkat pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, dan tes hasil pembelajaran. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif, khususnya rumus perhitungan presentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang meningkat setelah diterapkan metode mind mapping. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata kelas yang meningkat di tiap siklus. Siklus I yaitu 74,5, di siklus II meningkat menjadi 82,3, kemudian di siklus III meningkat lagi menjadi 86,1. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75, dan ketuntasan kelas 85% ketuntasan kelas juga meningkat di tiap siklusnya. Siklus I, ada 19 siswa yang nilainya di atas KKM atau 59%, siklus II yang tuntas yaitu 26 siswa atau 81,25%, lalu di siklus III dari 32 siswa, 29 siswa atau 90,6% yang tuntas.
Persentase aktivitas guru dan siswa juga menunjukkan peningkatan di tiap siklus. Aktivitas guru di siklus I yaitu 65%, siklus II menjadi 80%, dan di siklus III meningkat lagi menjadi 92,5%. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang juga menunjukkan adanya peningkatan yang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang terlibat dalam tiap aktivitas yang meningkat pada tiap siklusnya. Pada siklus I antusias siswa dalam KBM dengan menggunakan metode mind mapping sebesar 75%, pada siklus II meningkat menjadi 81,25% dan pada siklus III meningkat menjadi 93,75%. Selanjutnya siswa mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru tentang mind mapping pada siklus I sebasar 78,12%, pada siklus II menjadi 84,37%, dan pada siklus III meningkat menjadi 93,75%. Aktivitas selanjutnya adalah antusias siswa dalam mengerjakan tugas mind mapping yang diberikan oleh guru pada siklus I sebesar 78,12%, pada siklus II menjadi 87,5%, dan pada siklus III 90,62%.
Pada siklus I persentase diskusi siswa dalam kelompok sebesar 81,25%, pada siklus II meningkat menjadi 93,75% dan pada siklus III persentasenya sama dengan siklus II. Dalam hal siswa menanyakan materi/ menjawab pertanyaan tentang materi pada siklus I dan II sebesar 81,25%, dan pada siklus III meningkat menjadi 90,62%. Selanjutnya siswa menunjukkan hasil belajar berdasarkan mind mapping yang telah dibuat pada siklus I sebesar 78,12%, pada siklus II menjadi 81,25%, dan pada siklus III 84,37%. Yang terakhir adalah siswa melaksanakan perintah guru pada siklus I sebesar 87,5% siswa yang terlibat sementara pada siklus II dan III seluruh siswa terlibat atau 100%.
Peningkatan hasil belajar dan aktivitas guru serta siswa ini merupakan bukti bahwa metode mind mapping bisa meningkatkan keterampilan menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang siswa kelas VII-C SMPN 1 Tuban
Penelitian ini menerapkan metode mind mapping, yaitu suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kiri secara simultan. Penelitian ini merupakan PTK sehingga menggunakan siklus. Penelitian ini terbagi menjadi tiga siklus, tiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Tiap pertemuan ada 4 tahapan yang harus dilaksanakan, merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu tes dan observasi. Instrumen yang digunakan yaitu perangkat pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, dan tes hasil pembelajaran. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif, khususnya rumus perhitungan presentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang meningkat setelah diterapkan metode mind mapping. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata kelas yang meningkat di tiap siklus. Siklus I yaitu 74,5, di siklus II meningkat menjadi 82,3, kemudian di siklus III meningkat lagi menjadi 86,1. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75, dan ketuntasan kelas 85% ketuntasan kelas juga meningkat di tiap siklusnya. Siklus I, ada 19 siswa yang nilainya di atas KKM atau 59%, siklus II yang tuntas yaitu 26 siswa atau 81,25%, lalu di siklus III dari 32 siswa, 29 siswa atau 90,6% yang tuntas. Persentase aktivitas guru dan siswa juga menunjukkan peningkatan di tiap siklus. Aktivitas guru di siklus I yaitu 65%, siklus II menjadi 80%, dan di siklus III meningkat lagi menjadi 92,5%. Aktivitas siswa di siklus I, 61%, siklus II menjadi 82%, dan di siklus III menjadi 93%. Peningkatan hasil belajar dan aktivitas guru serta siswa ini merupakan bukti bahwa metode mind mapping bisa meningkatkan keterampilan menuliskan kembali isi teks narasi cerita wayang siswa kelas VII-C SMPN 1 Tuban
download artikel klik disni